Lebih kurang 840 manusia tumpah ruah di halaman Masjid Nurul Iman
Jalan Pelita Sampit. Rombongan Haul ke 14 Guru Sekumpul ini tiba di Sampit
kembali yang terbagi dari 21 rombongan bus pada hari ini Senin (11/03) pada
pukul 16.00 WIB. Selama Dua hari dua malam mereka meninggalkan Kota Sampit guna menghadiri haul akbar ke 14 Guru Sekumpul di Martapura Banjarmasin Kalimantan
Selatan.
(Rombongan bus yang baru tiba. Doc Bagus Sugiarto)
Tua muda, anak-anak dan kakek nenek terlihat wajah-wajah kelelahan
yang tersirat di raut muka mereka. Tapi kepuasan batin yang pasti mereka
rasakan. Kepuasan batin bisa menghadiri haul ke-14 ulama kharismatik Muhammad
Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari atau yang lebih dikenal dengan nama Guru
Sekumpul.
(Posko kesehatan diperuntukan bagi jamaah. Doc Bagus Sugiarto)
Terdapat juga
posko kesehatan yang diperuntukan bagi jamaah yang baru tiba untuk
mengantisipasi gangguan kesehatan yang diderita jamaah. Sambil menunggu
jemputan dari keluarga, beberapa jamaah memanfaatkan posko layanan tersebut
untuk sekedar cek tekanan darah atau gangguan yang lain.
(Walau badan lelah tapi tetap ceria. Doc Bagus Sugiarto)
Siapakah Guru Sekumpul ?
Guru Sekumpul dilahirkan pada malam Rabu 11 Februari 1942 (27 Muharram
1361 Hijriyah) di desa Dalam Pagar, Martapura Timur, Kabupaten Banjar dari
pasangan suami-istri Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad
Seman dengan Hj. Masliah binti H. Mulia bin Muhyiddin.
Beliau sering disebut-sebut sebagai Habib keturunan Rasulullah,
padahal beliau sendiri tidak pernah menambahkan dibelakang nama beliau dengan
fam tertentu. Lalu dari mana isyu tersebut ? Mari kita telusuri nasab beliau.
- K H. Muhammad Zaini
- Abdul Ghani
- H Abdul Manaf
- Muhammad Seman
- H M. Sa’ad
- H. Abdullah
- Mufti H. M. Khalid
- Khalifah H. Hasanuddin
- Syekh Muhammad Arsyad
al-Banjari
Sampai disini, tidak ada perbedaan karena memang diingat, dicatat,
dan dijaga dengan baik oleh Guru Sekumpul serta keluarga beliau. Perbedaan
terjadi ketika kita meneliti nasab dari Sekh Muhammad Arsyad Al Banjari yang
merupakan tokoh Islam terbesar di bumi Banjar.
Ada beberapa
versi catatan nasab Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, ada yang mengatakan lima versi,
namun yang ditemukan hanya dua dan itupun masih dalam versi yang sama karena
yang kedua tidak jauh beda dengan yang pertama, hanya ketinggalan 2 orang,
mungkin kesalahan penyalinan saja.
Pertama,
catatan dari 3 kitab, yaitu: Syajaratul Arsyadiyah, Syeikh Muhammad
Arsyad Al Banjari Pengarang Sabilal Muhtadin, dan Maulana Syeik Muhammad
Arsyad Al Banjari. Yaitu sebagai beikut:
- Muhammad Arsyad Al Banjari
- Abdullah
- Abu Bakar
- Sultan Abdurrasyid Mindanao
- Abdullah
- Abu Bakar Al Hindi
- Ahmad Ash Shalaibiyyah
- Husein
- Abdullah
- Syaikh
- Abdullah Al Idrus Al Akbar (datuk seluruh keluarga Al Aidrus)
- Abu Bakar As Sakran
- Abdurrahman As Saqaf
- Muhammad Maula Dawilah
- Ali Maula Ad Dark
- Alwi Al Ghoyyur
- Muhammad Al Faqih Muqaddam
- Ali Faqih Nuruddin
- Muhammad Shahib Mirbath
- Ali Khaliqul Qassam
- Alwi
- Muhammad Maula Shama’ah
- Alawi Abi Sadah
- Ubaidillah
- Imam Ahmad Al Muhajir
- Imam Isa Ar Rumi
- Al Imam Muhammad An Naqib
- Al Imam Ali Uraidhy
- Al Imam Ja’far As Shadiq
- Al Imam Muhammad Al Baqir
- Al Imam Ali Zainal Abidin
- Al Imam Sayyidina Husein
- Al Imam Amirul Mu’minin Ali Karamallah wajhah wa Sayyidah
Fatimah Az Zahra
- Rasulullah SAW
Kedua, terdapat pada kitab yang dikarang oleh
seseorang tanpa nama dengan judul Silsilah Siti Fatimah, sebagai
berikut:
- Muhammad Arsyad Al Banjari
- Abdullah
- Abu Bakar
- Abdurrasyid
- Abdullah al-Idrus al-Magribi
- Abu Bakar al-Hindi
- Ahmad
- Husin
- Abdullah
- Syaikh
- Abdullah Al-Idrus
- Abu Bakar as-Sakrani
- Abdurrahman as-Saqafi
- Maulana Ad-Duwailah
- Ali
- Alwi
- al-Faqih al-Muqaddam Muhammad
- Ali Khala Qasim
- Alwi
- Muhammad
- Alwi
- Abdullah
- Ahmad al-Muhajir lillah
- Isa an-Naqib
- Muhammad an-Naqib
- Ali al-Arid
- Ja’far as-Sadiq
- Muhammad al-Baqir
- Ali Zainal Abidin
- Sayyidina Husin
- Sayyidina Ali dan Sayyidina Fatimah az-Zahra
- Sayyidina Muhammad SAW
Kedua versi silsilah/nasab di atas sama saja,
hanya saja pada silsilah kedua ada yang terlewatkan dan tidak tahu apakah itu
kesalahan M. Rusydi yang menyalin atau memang dari kitab Silsilah
Siti Fatimah-nya. Pada catatan nasab yang kedua tidak ada Ali Faqih
Nuruddin dan Muhammad Shahib Mirbath yang pada nasab pertama berada di nomor 18
dan 19.
Perbedaan lainnya terdapat pada penulisan nama.
Ada dua nama yang berbeda namun orang tua (bin)nya sama, yaitu Ubaidillah Bin Ahmad
Al Muhajir dan Isa Arrumi Bin Muhammad Annaqib
- Pada catatan nasab pertama tertulis Ubaidillah (nomor 24)
sementara pada catatan nasab yang kedua tertulis Abdullah (nomor 22)
- Pada catatan nasab pertama tertulis Isa Arrumi (nomor
26) sementara pada catatan nasab yang kedua tertulis Isa an-Naqib (nomor
24)
Disini tidak bisa mengetahui secara pasti
apakah kedua nama itu orang yang sama, hanya kekeliruan penulisan saja atau
memang orang yang berbeda.
Perbedaan-perbedaan pada catatan nasab tersebut
mungkin hanya kesalahan penyalinan saja, yang jelas kedua nasab tersebut
membenarkan bahwa Muhammad Arsyad Al Banjari adalah seorang keturunan
Rasulullah, yang secara otomatis menyatakan bahwa Guru Sekumpul juga seorang
habib ber fam Al-Idrus (Al-Aydrus).
Lalu mengapa Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari
tidak menyertakan fam Al-Idrus (Al-Aydrus) dibelakang nama beliau?.
Keterangan langsung dari Guru Sekumpul dalam pengajian beliau, bahwa
penyembunyian Nasab itu bertujuan untuk menghindari penjajah Belanda yang
katanya pada waktu itu mengincar setiap orang yang didirinya mengalir darah
Rasulullah. [goes]
Sumber:
- Liputan
di Masjid Nurul Iman
- https://web.facebook.com/notes/majlis-taklim-miftahus-surur/biografimanagib-abah-guru-sekumpul-al-alimul-allamah-khmzaini-bin-abdul-ghani/1663692550324555/?_rdc=1&_rdr
- http://putramartapura.blogspot.com/2012/03/silsilah-nasab-guru-sekumpul-dan.html